Archive for March 2015

aniquote (entah yang kesekian)


.

from Death Parade episode 10

entahlah, mungkin aku nyari pembenaran, karena somehow aku juga susah menggunakan kata-kata untuk menerjemahkan perasaan. apapun itu.

people grow apart


.

sometimes from other people, sometimes from their old selves, sometimes from their ideal selves.

yang dikangenin


.

malam-malam begini dengan randomnya kepikiran, kangen juga ya dipanggil tsun-chan. singkatan dari tsundere-chan. tsundere itu orang-orang yang galak di luar tapi menye menye di dalam. orang-orang yang defense mechanismnya berupa reaction formation. duile bahasanya defense mechanism banget nih sasha. tapi iya sih, tsunderes itu orang-orang yang sulit untuk stay true to themselves, penuh denial, dan gengsi ketinggian. dan dulu aku pernah dipanggil tsun-chan. sama certain seseorang. entah alasannya kenapa. aku ngerasa tsundere aja nggak. (YHA)

jelas dulu aku nggak suka dipanggil begitu and even I asked them (i used them to emphasize gender neutrality, not referring the amount of the people) to stop tapi ya tetep aja bandel manggil tsun-chan, makin aku bilang jangan panggil malah makin dipanggil, yaudah didiemin sampai akhirnya dia berhenti manggil tsun-chan. jangankan manggil sekarang aja udah jarang ngobrol haha.

ternyata sesuatu yang bisa kita kangenin itu bukan cuma sesuatu yang menyenangkan ya, sesuatu yang menyebalkan namun pernah jadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, ketika hilang juga mungkin akan muncul rasa rindu akan kehilangan tersebut. seolah hal tersebut meninggalkan suatu void, padahal kita nggak suka, lucu ya how humans minds work.

watercoloring experience #1


.

halo.

sebagai follow up post kemarin tentang mencoba hal-hal baru, akhirnya aku memutuskan untuk mencoba hal baru yang lain yaitu nyoba watercolor painting. selama ini aku sering lihat art post di tumblr/dA yang pake watercolor, dan aku suka banget sama warna dan vibenya, kebetulan salah satu temenku juga seneng banget pake watercolor; jadi muncullah keinginan untuk coba-coba. lumayan kan, kalo mau ngewarna ga usah bergantung lagi sama digital. (karena aku belajar coloring digital lebih intense daripada coloring tradisional, ya ... jadi hasilnya begini deh)

kemarin beli watercolor model cake gitu, nggak mahal-mahal amat sih tapi lumayan sih warnanya cakep-cakep dan ngemix warnanya enak! mereknya giotto aquarelli, merek italia. baru kali ini denger watercolor merek ini jadi awalnya agak ragu buat beli, kepikirannya sih mau nabung aja buat sekalian beli merek idamanku koi sakura, tapi sayang gitu ga sih koi sakura mahal banget dan cuma dipake buat latihan doang. akunya juga belum jago-jago amat. akhirnya memutuskan buat beli giotto, dengan harga seperlimanya koi sakura heu heu heu.

bukan fotoku, courtesy dari papermark.com. kurang lebih yang kubeli modelnya juga kayak gitu.

ada 12 warna yang bisa dicampur sesuka hati dan menghasilkan warna baru, dan baiknya giotto ini dia juga menyediakan satu tube khusus buat cat warna putih. model cake begini biasanya rentan kecampur sama warna lain dan kehilangan warna aslinya, terutama putih (sumpah kelimpungan banget pas pertama kali pake, warna putihnya kecampur gitu gara-gara nggak telaten bersihin kuasnya, jadi harus dilap pake tisu so sad) jadi ada bonus deh cat tube yang bebas kontaminasi warna lain. bentuk paletnya lumayan lebar, not very portable as koi sakura, tapi lumayan slim buat dibawa kemana-mana. ada dua tempat kuas, dan tutupnya bisa dipake jadi palet.

selama trial watercolor painting ini, sasha yang begitu amatiran sering teledor bersihin kuas, dan lupa menyediakan air bersih biar kuas bener-bener bersih dan nggak nyampur ke warna lain. itu beneran watercolor 101 yang aku lupakan dan akhirnya malah kelimpungan. lain kali tidak boleh mager ya sasha.

overall watercolor painting itu asik banget!!! campuran warnanya cantik dan pas udah kering jadi bagus banget. aku sering iseng ngegoyang-goyangin kertas biar tetesan cat mengalir dan meninggalkan jejak warna di atas kertas. ngatur ketebalan warna di kertas juga seru dan cukup gampang! sempet nyobain teknik wet on wet (ngaco) juga, and i love how the color spreads throughout the wet paper. kayak ledakan warna gitu. terus nyampur dengan warna lain. duh cantik banget.

 
bikin ini pake wet on wet yang tidak wet. asalnya cuma iseng sapu warna biru dan ungu, tau-tau yang birunya jadi mirip laut, dan akhirnya keterusan gambar kapal. dan letteringnya masih cupu. masih butuh latihan.


intinya sih sama aja.


.

sasha: *sedang menceritakan dengan berapi-api pengalaman di percetakan dimana hal yang mau sasha cetak tidak sesuai dengan ekspektasi* ya jadi gitu ma, pinggirnya kepotong, masnya ga hati-hati banget sih ngeprintnya, mana harus tetep dibayar pula, kan kesel.

mama: mama nggak ngerti print-print-an sih, tapi kalo udah susah-susah bikin brownies terus bantat, ya mama juga mungkin bakal sekesel sasha.

sasha:

sasha: iya mah i know you feel me kan.

*) my mom loves to cook, very much.

mirror #1


.

today i was so anxious until the point i really wanted to cry out loud but i just couldn't, since i was with my family, in an occasion which everyone ought to be happy.

things like this really make me wonder why do I even have friends, and why my family still care about me, even if I don't have something to be proud of, even if I'm not fun (compared to my sisters, no, I'm really not fun), even if I don't talk a lot, even if sometimes I'm not more noticeable than a wall, and et cetera, and et cetera. I'm a boring person, I have difficulty starting conversation, and very self-conscious. having me around would be a pain in the ass.

(once again) why do I even have friends, and have families cares about me.

maybe sometimes i should learn how to embrace those demerits and make them my best friend, not an enemy which I should defeat.

they are my best friend, though. they show me the way to hard work and the way to be someone better. but still, i still afraid of embracing them as a best friend. such analogical, i have to talk concretely next time.

mau memulai


.

dilihat dari tanggal post terakhir, kayaknya sudah lama juga nggak nulis di blog, padahal dulu kayaknya frekuensi nulis di sini lumayan sering, apa karena akhirnya lebih suka bikin status panjang-panjang dan berantai di facebook ya hm, mungkin saja. padahal sebenernya, semester 3 dan 4 adalah semester-semester yang istilahnya nyalain lampu di kepalaku. perlahan-lahan lebih terang, lebih terang, lebih terang. harusnya yang bisa aku bahas di blog ini bisa lebih banyak, tapi kenyataannya kok tidak, terkutuklah malas gerak.

banyak sekali yang aku pengen tulis di blog ini, tentang nostalgia masa lalu, tentang pengetahuan baru, tentang pengalaman sehari-hari yang cukup berkesan, dan lain-lain. rasanya waktu aku mengalami proses berpikir tentang hal-hal tersebut, banyak sekali ide-ide yang meledak-ledak seperti kembang api dan ketika mau ditulis, eh malah menghilang, fananya sama seperti kembang api, kok nyebelin. mungkin beneran harus rajin nyatet di notes, jangan cuma notesnya yang dibawa, tapi ya ditulis juga.

karena judulnya 'memulai' maka kayaknya lebih enak kalau entri ini isinya cerita tentang hal-hal baru yang kucoba akhir-akhir ini.

1. bikin bisnis. ya masih kecil-kecilan sih, tapi menyenangkan. sungguh apresiasi yang datang dari bisnis ini bikin hati senang dan muncul senyum riang. banyak banget yang harus aku perbaiki untuk mengembangkan bisnis ini, harus banyak belajar lagi.

2. nyoba ikutan kelompok kegiatan keilmuan. sejak semester 3 jadi makin tertarik sama apa yang dipelajari diri sendiri, dan akhirnya tertarik ikutan komunitas penggiat keilmuan di fakultas. jadi makin kepoan, heuheu.

3. ikutan seleksi proyek antologi cerpen dan lolos. selama ini nggak pernah kepikiran untuk ikutan seleksi antologi cerpen, cuma kepikiran lomba cerpen dan novel pada umumnya. aku selalu mikir proyek antologi itu .. yah, nggak terlalu bergengsi kalo misalnya cerpenmu bukan cerpen yang menang atau cerpen terbaik diantara cerpen lain di antologi itu. tapi ternyata rasa senangnya sama aja kok.

masih banyak hal lain di luar sana yang belom dicoba. nyoba kerja freelancer, misalnya, nyoba ikut lomba-lomba lain selain yang biasa aku ikuti selama ini, dsb dst. seharusnya dengan begitu, aku nggak bakal bosen. terlalu banyak diem kayaknya, jadi bosen, padahal peluang ada banyak.