saya hari itu, bicara dengan wajah saya. entah mereka menyadarinya atau tidak. atau malah memosisikan pikirannya dalam posisi denial dengan mengirim sugesti bahwa yang mereka lihat di sana itu bukan saya.
saya hari itu, juga bicara dengan wajah saya yang mereka kenal. sisi diri saya yang sering saya perlihatkan pada mereka--dan saya tahu mereka percaya itu saya--saya yang mereka kenal.
dua-duanya saya, namun sebetulnya dua sisi itu adalah sisi yang sangat bertentangan.
ketika saya menjadi diri saya yang mereka tidak kenal, mereka berkata itu bukan saya--namun ketika mereka lihat diri saya yang biasa saya tunjukkan pada mereka, mereka berkata itu baru saya. jadi sebetulnya diri saya yang sebenarnya itu yang tidak saya tunjukkan atau justru yang saya tunjukkan?
entahlah.
entah kata-kata dari diri saya yang mana yang akan mereka percaya.
***
220912, pasca screening nk3 hari kedua
Archive for September 2012
persona 7 ; konsep diri (lagi?)
.
Category persona
dat chaotic mind
.
kadang saya iri sama orang lain karena mereka punya apa yang saya nggak punya. tapi kalau saya pikir lagi, orang-orang itu harusnya juga iri sama saya karena saya merasakan bagaimana rasanya tidak punya hal yang mereka punya dan saya nggak punya. saya merasakan dunia dan rasa kehidupan lebih banyak dari mereka. mereka bilang hidup itu harus dinikmati, kalau misalnya betulan mau menikmati hidup, berarti setiap rasa yang ada di hidup ini harus dicicipi satu persatu kan? sama aja halnya kayak makan rendang tapi nggak pedas, namanya bukan rendang jadinya, daging berbumbu aja biasa.
...sudahlah, abaikan.
Category oke ini galau, oke ini nyampah, random post
[fic] Secret Base
.
(Four things Natsuki would never forget -- his big dreams, the end of summer, his secret base, and his childhood friend whom he shared the secret base with.)
Category crosspost things, fiction, song-inspired posts
"young people these days..."
.
berawal dari Provoke edisi April sama curhatan ceritanya salah seorang guru yang bisa disebut guru super gahol di 3, saya jadi ikutan pengen curhat nih. Haha.
Sesuai dengan judulnya, “Young people these days…” saya
emang mau curhat tentang anak muda zaman sekarang sih haha. Meskipun
saya enggak tua-tua amat #woi baru juga tujuh belas tahun lebih berapa
bulan lupa hidup di dunia, tapi alhamdulillah saya udah bisa
mengungkapkan apa yang saya pikirkan dan rasakan hahahah #naon
Kalau menurut yang saya baca di Provoke kemaren, yang terjadi pada
saat ini adalah Youthanasia. Alias Youth-euthanasia, suntik mati kepada
kepribadian generasi muda. Intinya sih, anak muda zaman sekarang itu
sudah kehilangan jiwa mudanya, karena mereka terlalu cepet gede, dan
gaya hidupnya beda, beda banget dengan anak-anak zaman dulu. Kalau kata
si ibu gahol, “Lebih susah jadi orangtua zaman sekarang daripada zaman
dulu.”
Iya juga sih.
“Dulu mah perasaan ga gini-gini banget…”
Iya juga sih.
Dulu, yang namanya main berkelompok, itu berkelompok, literally,
bukan main game online pake network. Dulu mata kita nyaris ga pernah
terpapar radiasi monitor komputer, sekarang anak-anak bisa nongkrong
nyaris seharian di depan monitor. Ga sayang apa sama mata, udah bagus
bisa lihat jelas tapi dirusak gitu (oke, saya ngomong sama diri sendiri
juga yang suka ngerusak mata tapi bukan gara-gara komputer doang kok
XD)
Yang pake hape ada, tapi jaraaaaaang banget, itu juga cuma buat
SMSan, dan jarang gitu dimainin pas lagi kumpul bareng keluarga atau
temen. Tapi sekarang? Duh, bahkan anak kecil aja BB-an pas lagi makan.
Dulu itu dibeliin Tamagochi aja udah seneeeeng banget, sekarang nggak
dibeliin Tablet PC malah ngambek.
==”a
Jujur saya bersyukur pernah mengalami masa-masa main yang bener-bener
main. Congklak, rumah-rumahan, sepedahan, dan nggak terlalu terpapar
sama kemajuan teknologi. Sebenernya kemajuan teknologi zaman sekarang
memang banyak manfaatnya, tapi dampak negatifnya kan jadi begini.
Dengan kemajuan teknologi informasi, anak-anak jadi terlalu cepat
gede. Mereka jadi tahu hal-hal yang seharusnya masih belum layak untuk
mereka tahu, dan kehidupan sosial mereka juga jadi sedikit… apa ya,
mungkin ‘bergeser’ dari yang lebih suka tatap muka jadi lebih suka via
dunia maya. Saya sendiri bete lihat anak kecil yang sok-sok gede, pake
makeup menor kayak tante-tante, kerjaannya ngegosip, main BB segala
macem, nyanyi lagu lagu cinta norak…
…padahal masa kecil itu kan nggak akan keulang lagi, ngapain cepet-cepet jadi gede?
Nikmatilah. Untuk jadi dewasa itu ada saatnya, kok.
***
a/n: crosspost from my tumblr.
Category crosspost things, random post
"What’s the meaning to be self? What’s the truth? Please feel more freedom." (Irino Miyu - Faith)
.
kadang memang jadi diri sendiri itu bukan berarti bebas.
Category oke ini nyampah, song-inspired posts
silhouettes
.
kalau kau merasa terang, ingatlah kalau masih ada yang gelap--yang gelap, yang membuatmu bersinar, bayangan di setiap bias cahaya, hanya bayangan hitam di belakang sosokmu yang dipuja-puja.
kalau kau merasa terang, ingatlah kalau tanpa bayangan itu kau tidak akan terlihat terang.
kalau kau merasa terang, ingatlah kalau para bayangan itu juga memiliki keinginan untuk mengejar pelangi, melukis paduan tujuh warna itu pada 'kegelapan' dunianya--
--meskipun mereka hanya bayangan.
jadi maukah kau memberinya kesempatan?
But I know better than to leave and let it die
a/n:
Category oke ini galau, oke ini nyampah, random post
cuma kangen.
.
Bagaikan tumpukan kerikil di tepi sungai yang digerus arus dan dihempas angin, dari substansi padat kokoh bergeming menjadi butir-butir debu tak kasat mata, begitulah hatiku ketika dilanda rindu padamu.
Kamu dan aku kini dipisahkan oleh sesuatu yang abstrak bernama jarak dan tahukah kamu betapa inginnya aku mengeliminasi jarak itu, mendekatkan kembali dua pecahan hati yang tercerai berai sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh?
Kamu.
Kamu dan senyum.
Kamu dan senyum dan gigi taringmu yang menyembul.
Kamu dan senyum dan gigi taringmu yang menyembul dan matamu yang berbinar-binar seperti bijih intan yang memantulkan cahaya--
--aku suka.
aku suka.
aku suka.
aku suka.
dan aku rindu.
Aku tak pernah mau tersakiti seperti kancil liar yang tertembak bulir peluru pemburu di tengah hutan, terkapar, dan berdarah, namun kamu menyakitiku dengan rasa rindu teramat sangat yang bagaikan toksin dalam sendiku, membuatku mati rasa kaku dan menggelepar nyeri, namun aku tak bisa benci padamu.
Aku terjajah oleh bayang imajimu yang tak nyata terproyeksi dalam retinaku, imaji yang berusaha kugenggam namun jari-jariku hanya meloloskan udara, aku terkapar nyeri oleh injeksi rasa rindu bukan kepalang yang kau suntikkan padaku tapi aku tak bisa benci padamu.
Aku kehilanganmu tapi aku tak bisa benci padamu, inikah makna dari melodi nada simfoni agung yang dinamakan cinta?
Jarum jam pun bergerak dan detik pun berganti dan aku tak menghitung berapa kali detik itu berganti, karena aku terlalu sibuk mengejar imajimu yang kini jauh sehingga aku tak bisa merasakan cabikan rindu yang menyerang hatiku tiap detik berganti, hingga sampai pada suatu titik puncak dimana yang bisa dirasakan hatiku hanya sakit akibat kehilanganmu.
Sekarang di sini, di bawah kubah hitam dengan titik-titik cahaya terang aku mengejarmu yang bukan lagi delusi liar pikiranku yang berpenyakit rindu, mengulurkan tanganku untuk meraih hangat tanganmu dan merengkuh tubuhmu.
Nanti saat pandangan kita bertemu dalam irama degup jantung yang berkejaran, tolong bisikkan ke telingaku kalau kau merindukanku sebagaimana aku merindukanmu selama ini.
***
Ketika kita saling memandang hanya untuk mencari ketulusan dari manik mata masing-masing dari kita,
Ketika kita berpelukan hanya untuk merasakan degup jantung kita yang berakselerasi lebih cepat,
Dan ketika kita berbisik ke telinga satu sama lain untuk mengucapkan kesetiaan dan simfoni kasih sayang,
saat itulah, aku merasakan hadiah terindah ada dalam genggamanku.
di saat ada aku,
kamu,
lembut tatapmu,
dan hangat pelukmu.
a/n: puisi zaman purbakala yang saya pengen post aja karena memang saya suka, meskipun memang it's a load of crap. haha.
Category crosspost things, oke ini galau, oke ini nyampah, random post