antara barat dan timur #1


.

a/n: jadi basically ini adalah AU atau versi alternative universe dari alien neptunus dan putri kipas tapi karena seorang oknum abang yang selama ini LDR sama saya (karena dipisahkan oleh koridor yang lebarnya cukup lah buat sekelas guling-guling) dengan jeniusnya menemukan istilah belitung!AU saya jadi ikut-ikutan ah pengen bikin cerita yang settingnya belitung 8 HAHAK eh iya kalo yang belom tahu belitung 8 silakan ke bandung terus ke jalan belitung 8 dan di sana anda akan menemukan keajaiban dunia. suer

ah iya. alien neptunus itu nama aslinya nata, putri kipas itu shania, dan ratu hati nama aslinya ratu.

--

antara barat dan timur
scene 01

--

Kedua mata itu pertama kali bertemu ketika masa orientasi siswa. Disebut MPLS di Timur, dan PLiST di Barat. Masing-masing mengenakan atribut-atribut merepotkan seperti buku pencatat dosa dan label nama dari kertas warna yang mencolok, dikawal kakak-kakak senior yang mengikat slayer di pergelangan tangan. Teriakan-teriakan bergema dimana-mana, menyuruh ekor-ekornya, uhum, para siswa baru maksudnya, untuk berjalan lebih cepat namun siapa sangka bahwa komando itu--

"HEH! JALAN LIAT-LIAT DONG!"

--akan membawa petaka.

"SIAPA YANG GA LIAT-LIAT? YANG ADA LO YANG SEMBARANGAN NABRAK!"

Yang pertama berteriak adalah seorang gadis dari Timur, terkenal dengan nama Shania Alisa (ya setidaknya itulah yang tercantum di name-tag sebesar dosa yang tersemat pada kemejanya) dan tingkat kesabaran yang hanya sepanjang pohon tauge diinjak gajah. Disambut dengan teriakan pemuda dari Barat yang tak rela disangka buta, Wiranata Iskandar, seolah mereka betul-betul lupa dimana mereka berada sekarang.

"EH UDAH JELAS LO YANG NABRAK. PUNYA MATA GA SIH LO?"

Mendengar ribut-ribut yang tidak jelas ini, jelas saja tugas seorang seniorlah untuk meredakan segala keributan yang tengah terjadi. Seorang senior laki-laki berseragam SMA Barat (slayer biru muda yang terikat di tangannya menandakan bahwa ia adalah salah satu anggota seksi lapangan) merapikan kerah kemejanya dengan gaya cool, seolah-olah mempersiapkan penampilan terbaiknya yang akan abadi dalam memori rekan-rekan dan junior-juniornya sebagai pahlawan kesiangan yang meredakan perang kekanakan dua bocah baru gede.

"Heh, ada apa ini ribut rib--"

"BUKAN URUSAN AKANG! UDAH SANA AKANG PIMPIN BARISAN AJA!"

Tenang, Kang. Malu ini hanya akan Akang tanggung sampai setahun lagi kok.

--

Perang itu akhirnya reda setelah salah satu guru bidang kemahasiswaan dari Barat yang kebetulan lewat (bilangnya sih gitu, tapi entahlah ada yang percaya atau tidak) berinisiatif menjewer telinga sang pemuda yang berselisih itu dan membawanya ke ruang guru. Puja dan puji syukur dipanjatkan kepada Bapak berwibawa tersebut sementara senior (yang sebetulnya berniat baik) barusan hanya bisa berdoa SING URANG CEPET LULUS dalam hati.

Tapi sumpah untuk mendendam sampai mati terbayang dalam benak kedua insan yang berselisih tersebut.

Tunggu pembalasan gue ya, Shania Alisa.

Awas ya kalo ketemu lagi, Wiranata Iskandar.

Jadi nggak habis pikir--mereka cuma tabrakan kan? Nggak ada yang luka Kenapa otaknya jadi pada meleng begini? Apa jangan-jangan tabrakan dengan orang lain saat masa orientasi siswa bisa membuat rasio hilang? Ah, terserah deh.

--

a/n: sengaja pake gue/lo soalnya kalo pake aing maneh kayaknya bakal awkward ___(:"3

Your Reply