please judge with your eyes and mind wide open


.

Untuk seseorang yang Senin lalu bikin saya mencak-mencak dalam hati,

Saya rasa Anda terlalu menerapkan prinsip konformitas dalam kehidupan sehari-hari, hum? Jika ada palu yang menonjol, selalu Anda pukul dengan palu, itulah yang menyebabkan saya berani mengatakan Anda punya pikiran yang sempit. Kalau mau lebih frontal lagi, Anda ingin semua orang punya pola pikir yang sama dengan Anda, betul bukan?

Tapi sayangnya tidak--saya berada di garis depan penentang pola pikir Anda.

Saya membenci idealisme konformitas yang Anda terapkan, bahkan berusaha Anda tularkan pada saya. Saya menyukai perbedaan dan berusaha menghargainya. Tapi Anda, terlalu menyamaratakan. Anda tidak berhak untuk menilai sesuatu melalui persepsi Anda saja, tapi Anda harus menilai dengan fakta. Penilaian tanpa didasarkan fakta hanya akan menjadi sampah yang akan ditolak orang-orang. Termasuk saya, yang jujurnya, sangat membenci subjektifitas Anda. Anda menilai tanpa tahu fakta, Anda membandingkan dengan sebelah mata, dan terlalu bersikeras terhadap pendapat Anda--bahkan saya rasa, Anda tidak mau menerima pendapat saya--kami, kalau saya boleh bilang.

Kenapa?

Karena kami lebih muda daripada Anda?

Justru karena itulah kami lebih tahu kenyataan di lapangan dibanding Anda.

Anda berhak kok membenci saya karena kenyataan ini, dan kenyataan kalau saya pengecut hanya bisa membicarakan Anda di belakang seperti ini.

Salam,
Sasha.

Your Reply